Dalam setiap pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran kita akan selalu dihadapkan pada dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika akan selalu membuat setiap pemimpin ragu dalam mengambil keputusan karena adanya pertentangan dalam dirinya antara benar dan salah. Secara umum ada pola, model, atau paradigma dalam setiap pengambilan keputusan yang bisa dikategorikan seperti hal di bawah ini:
1. Individu lawan masyarakat
2. Keadilan lawan kasihan
3. Kebenaran lawan kesetiaan
4. Jangka pendek lawan jangka panjang
Selain 4 paradigma dalam pengambilan keputusan, ada juga prinsip-prinsip yang mendasari pemikiran seseorang dalam pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika. Ketiga prinsip tersebut adalah:
1. Berbasis hasil akhir
2. Berbasis peraturan
3. Berbasis rasa peduli
Setelah itu masalah tersebut kita masukkan dalam 9 langkah pengambilan keputusan, seperti bagan berikut ini:
Bagaimana cara saya untuk mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal mereka?
Saya CGP di SDN 13 Surau Gadang akan melakukan sosialisasi dengan majelis guru. Dalam satu minggu saya mengambil satu hari untuk melakukan sosialisasi sambil berdiskusi dengan kepala sekolah sehingga bisa mentransfer proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini, saya juga bisa menjelaskan tentang dilema etika dan bujukan moral yang dialami oleh setiap guru baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah awal apa yang akan dilakukan untuk memulai pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?
1. Melakukan pemetaan masalah yang menjadi dilema etika atau bujukan moral
2. Memilih paradigma dari 4 paradigma pengambilan keputusan
3. Menggunakan salah satu prinsip dalam pengambilan keputusan
4. Melakukan uji pengambilan keputusan.
Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut? Catat rencana anda, sehingga anda tidak lupa.
Saya akan melakukannya pada tanggal pada hari Sabtu tanggal 22 Mei 2021 karena pada hari tersebut proses pembelajaran lebih cepat selesai sehingga bisa mengumpulkan guru. Saya juga akan membagikan proses pengambilan keputusan ini melalui komunitas KKG Gugus III kecamatan Nanggalo, karena saya juga dipercaya sebagai ketuanya.
Siapa yang akan menjadi pendamping anda dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Seseorang yang akan menjadi teman diskusi anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang anda ambil telah tepat dan efektif.
Dalam kegiatan di sekolah saya akan meminta pendamping dari kepala sekolah karena banyak pengalaman yang telah dilalui oleh kepala sekolah baik dalam masalah dilema etika maupun bujukan moral. Sedangkan dalam menceritakan proses pengambilan keputusan di komunitas KKG Gugus, saya meminta bantuan dari Ibu Ratmi Yetti, guru di SD Aisyiyah Plus Kecamatan Nanggalo, kebetulan beliau juga menjadi CGP dalam satu kecamatan. Dengan adanya sinergi dan kolaborasi, semoga sosialisasi dan diskusi tentang proses pengambilan keputusan bisa dirasakan manfaatnya oleh semua orang.












