Visi guru penggerak salah satunya bagaimana mewujudkan lingkungan sekolah murid merdeka. Setelah mempelajari modul 1.2 dan modul 1.3, nilai dan peran guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, kreatif, dan berpihak pada murid. Untuk melaksanakan nilai dan peran guru penggerak kolaboratif diperlukan kerjasama dari semua pihak pemangku kepentingan untuk melahirkan kebijakan yang mendukung untuk mewujudkan lingkungan sekolah murid merdeka.
Salah satu cara dan tujuan belajar yang diharapkan oleh semua pemangku kepentingan yaitu bagaimana merancang pembelajaran yang berpihak kepada murid. Murid membutuhkan kenyaman dalam proses pembelajaran di sekolah. Menurut Ki Hajar Dewantara, sekolah harus menjadi taman bagi murid karena tujuan dari pendidikan bagaimana murid merasakan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia biasa maupun anggota masyarakat. Guru hanya dapat menuntun tumbuh kembangnya kodrat yang ada pada anak, untuk itu proses pembelajaran harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
B. Deskripsi Aksi Nyata
Langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan murid merdeka melalui pemanfaatan sumber belajar yang ada di sekolah. Jika selama ini, proses pembelajaran murid hanya dibatasi oleh ruang kelas, maka perlu refleksi dan inovasi untuk bertanya dengan siswa tentang proses belajar yang sesuai dengan kenyamanan murid. Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan di sekoah, misalnya perpustakaan. Hal positif yang dapat diambil dengan murid suka membaca, dengan sendirinya akan melatih analisis berfikir murid. Jika analisis berfikir murid sudah terlatih, mereka mampu mengobservasi masalah dan berdiskusi untuk mencari pemecahan masalahnya.
Pemanfaatan sumber belajar perpustakaan untuk proses pembelajaran juga bertujuan untuk menambah minat baca murid sekaligus menggerakan gerakan literasi sekolah (GLS). Dengan bertumbuhnya kemampuan murid dalam memahami bacaan juga dengan sendirinya akan membantu murid dalam menjawab setiap latihan atau tugas yang diberikan guru karena murid terbiasa untuk berfikir kritis dan menganalisis informasi apa saja yang terdapat dalam bacaan.
Kerjasana dan komunikasi yang harus dilakukan dengan kepala sekolah, guru bidang studi maupun pengelola perpustakaan dalam mengatur jadwal kunjungan setiap kelas ke perpustakaan. Hal ini juga akan mengundang minat kelas lain untuk ikut terlibat dalam memanfaatkan perpustakaan. Dengan demikian nilai dan peran guru penggerak untuk mewujudkan sekolah yang berpihak kepada murid dapat terealisasi.
C. Hasil dari Aksi Nyata yang Dilakukan
Hasil dari aksi nyata yang dilakukan memiliki dampak positif bagi murid dalam mewujudkan nilai dan peran guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, kreatif dan berpihak pada murid dapat dilaksanakan. Mandiri, dimana setiap murid boleh memilih buku bacaan apa saja yang ada di perpustakaan dengan tetap mencatat informasi-informasi penting dari buku yang dibaca. Kolaborati, tentu diperlukan dalam kegiatan ini karena membutuhkan kerjasama dan komunikasi dengan kepala sekolah, teman sejawat, dan pengelola perpustakaan. Selain itu dengan kegiatan ini, harapan untuk menjadikan sekolah sebagai taman bermain bagi murid dapat terwujud karena proses pembelajaran yang dilaksanakan berpihak pada murid.
Selain itu, hasil belajar murid juga mengalami peningkatan dalam belajar karena menumbuhkan motivasi dan minat murid dalam belajar, karena mereka mendapat ide-ide kreatif dan pengetahuan baru dari buku yang dibaca. Dengan banyak membaca dapat mengasah kemampuan berfikir analisis murid dalam menjawab setiap permasalahan yang ada dalam latihan ataupun tugas.
D. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
Melalui pemanfaatan sumber belajar perpustakaan menjadikan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi murid, karena proses pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di kelas akan tetapi dapat dilakukan di luar kelas. Interaksi yang terjadi sangat positif antara guru dan murid dan murid dengan murid karena proses pembelajaran tidak hanya bersumber dari guru tapi juga melalui teman sebaya karena adanya berbagi informasi dan pengetahuan baru yang didapat.
Harapan untuk mewujudkan lingkungan sekolah murid merdeka sesuai dengan cita-cita Ki Hajar Dewantara tercapai disertai meningkatnya hubungan dan komunikasi yang terjalin secara baik dengan semua warga sekolah melalui peranan kolaboratif guru penggerak. Semoga setelah kegiatan ini, tentu dapat juga dilaksanakan oleh kelas-kelas yang lain sehingga proses pembelajaran tidak hanya sekedar di dalam kelas akan tetapi juga memunculkan suasana baru dalam proses belajar mengajar melalui pemanfaatan sumber belajar yang ada di sekolah.
E. Rencana Perbaikan di Masa Mendatang
Pemanfaatan sumber belajar di sekolah tidak hanya perpustaak, akan tetapi masih banyak sumber belajar yang ada di sekolah masing-masing. Selain perpustakaan, sumber belajar yang lain yaitu musholla, taman sekolah, green house, taman kelas, bank sampah, ruangan keterampilan barang bekas dan lain-lain. Banyak pengetahuan-pengetahuan dan ide baru yang didapat oleh murid ketika kita berani untuk melaksanakan proses belajar di luar kelas. Seperti green house, murid akan dilatih untuk mengenal nama-nama jenis tumbuhan, bagaimana cara merawat tumbuhan dengan baik, apa yang harus dilakukan ketika ada salah satu daunnya mengalami kerusakan seperti dimakan oleh kumbang atau sejenisnya. banyak sekali sumber-sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam menumbuhkan pembelajaran yang berpihak pada murid.
Pembelajaran dengan pemanfaatan sumber belajar tidak hanya terbatas oleh guru kelas, guru bidang studi dapat juga melaksanakannya seperti pemanfaatan musholla, bank sampah, maupun ruangan keterampilan barang bekas. Misalnya ketika jam olahraga murid juga bisa diajak mengenali bank sampah, apa saja jenis sampah yang disimpan di bank sampah, sambil olahraga murid juga diajak memilih dan meletakan sampah sesuai jenisnya yaitu sampah organik, an organik, dan bahan-bahan lainnya.
F. Dokumentasi Pelaksanaan
SALAM dan BAHAGIA.